15 Jan
15Jan

SEMENJAK usia lima tahun Reinhold Messner sudah mengenal dunia pendakian gunung. Dan ketika usianya memasuki 20 tahun dia sudah mendaki rute Dolmitess dan Alps Barat, dua rute tersebut dikenal paling keras di dunia pendakian.

Reinhold Messner adalah salah seorang pendaki gunung  sekaligus pemanjat tebing terkemuka didunia saat ini. Dia memulai hobi mendaki gunung semenjak usia lima tahun bersama ayahnya. lahir tahun 1948 di Villnoss Tirrol Selatan, Born, Italia. Saat Usianya mencapai 20 tahun dia sudah mendaki banyak dari rute terkeras Dolmites  dan Alps barat bersama dengan kakaknya yang tewas oleh sebuah kecelakaan, dekat perbatasaan Nanga Parbat setelah keberhasilan pertama di Rupal Face yang merupakan expedisi pertama ke Himalaya yang dilakukan oleh kakak Messner. Ia kehilangan seseorang yang sangat berpengaruh bagi dirinya sehingga butuh waktu bertahun-tahun untuk dapat melupakannya. Aksi solonya di Nanga Parbat dan Everest tanpa bantuan oksigen menjadikan yang pertama mendaki semua 14 bukit dan menuntaskan “Seven Semith”. Dia merupakan legenda hidup bagi semua pendaki. Reinhoold Messner berkata “sejauh publik ketahui semenjak pendakian sensasionalnya pada tahun 1978 – Everest tanpa oksigen dan aksi solo nanga parbat adalah sangat tidak dipercaya. Messner sendiri membayangkan pendakian antara Gasherbrum I dan II bersama Hans Kamerlender 1984 merupakan pencapaian terhebat di Himalaya.


Tahun 1975, Messner dan Peter Hebler menyatakan bahwa mereka akan mendatangi gunung setinggi 8000 meter seperti halnya Alps. Messner menyatakan yang dimaksud dengan gaya alpine adalah awal pendakian dari kaki gunung dan membawa peralatan untuk diperjalanan jika ada yang kurang mereka akan ditemukan diperjalanan. Dalam ekspedisi tersebut tidak ada persiapan rute dan oksigen cadangan. Mereka telah sukses di Hiden Peak, dengan meninggalkan hampir semuanya di belakang. Pendakiannya dilakukan melalui rute baru. Ini merupakan yang kedua untuk pegunungan. Untuk diingat tentang pendakian Messner adalah penunjukan sebenarnya kemampuan mendaki sampai saat ini, hanya dialah yang pernah mendaki Rupal Face dari Nanga Parbat yang sangat berbahaya dan mungkin satu – satunya yang pernah hampir mendaki Everest sendirian. Saat ini gunung itu sudah sesak dan jika seseorang mengklaim mendakinya solo artinya dilakukan tanpa pertolongan dari orang lain sejak camp terakhir sampai puncak. Pendakian tersebut dilakukan saat musim panas dan bukan musim hujan, sesuatu yang tak pernah dilakukan sebelumnya.


Messner juga termasuk salah satu dari sedikit orang barat yang mendaki nepal dan pernah melihat Yeti. Dia bilang, dia sudah menemukannya dua kali, yang kedua dilakukan saat ia melakukan ekspedisi Karakorum untuk pertama kali, dan dengan bukti berupa foto asli. Mereka dijanjikan untuk dipublikasikan. Kemudian dia mendeskripsikan Yeti sebagai sesuatu yang besar dengan rambut dan janggut yang panjang.
Beberapa orang mengatakan bahwa kepribadian Messner telah berubah setelah pendakiannya yang sangat berbahaya. Mereka memperkirakan adanya kerusakan otak akibat kekurangan oksigen dan menggunakan Messner sebagai contoh  untuk peringatan agar tidak terlalu memaksakan pendakian yang ekstrim. Pendaki terkenal Pakistan, Nazir Sabir yang pernah mendaki bersama Messner mengatakan telah mengenalkan Messner kepada seni merokok ganja di ketinggi tertentu.


Messner tidak hanya terkenal, dia juga merupakan pribadi yang selalu berbekas di orang lain dengan opininya mengatakan apa yang ia pikirkan dan percaya sebenarnya lebih dari sekali orang – orang mempercayainya, atau tepatnya mereka tidak ingin percaya pada versi Messner. Saat ekspedisinya mengalami kegagalan di pertengahan tahun 70–an, orang–orang justru senang atas kegagalannya. Dia juga telah dituduh atas kegilaan akibat kerusakan otak hasil dari kekurangan oksigen ditempat tinggi.


Bahkan diantara pendaki gunung terkenal, Messner paling banyak dikeritik setelah ekspedisi Himalaya, dia kehilangan tiga orang anggota tim termasuk kakaknya. Saat pulang dia dituduh oleh publik meninggalkan teman – temannya untuk mati, atau seperti pendakian Gasherbrum saat ia dituduh “mendaki lewati mayat – mayat” untuk mencapai puncak. Selanjutnya dia dan Kammerlander mengubur pendaki Austria yang tewas disebuah jurang, walau itu menghabiskan waktu mereka dan mengurangi kesempatan untuk memperingati pendakian antara Gasherburm I dan II.


Seseorang telah mengkalkulasikan bahwa Reinhold Messner telah punya 99,9 % untuk tewas dalam ekspedisinya. Dengan membaca statistik, mungkin penunjukan statistik yang sesungguhnya adalah jika punya nyali yang tidak biasa, kemampuan, serta memperhitungkan keputusan yang tepat dan kejiwaan disituasi ekstrim, dia bisa hidup, sedangkan yang lainnya hanya sedikit yang bisa bertahan. Messner adalah sosok orang kaya yang tak punya keinginan untuk membuat dirinya bebas resiko. Di kastil juval miliknya di Italia-Alps, dia terus memanjat , menulis dan menjadi penjelajah. Dia mengatakan bahwa dia terlalu tua untuk mempelajari yang lainnya.


Messner tak hanya pendaki hebat, tahun 1990 lagi – lagi untuk yang pertama ia menyebrangi daratan benua Antartika dengan berjalan kaki.


Tak disangkal, ingatan Reinhold Messner sebagai pendaki gunung top dunia, akan tetap menginspirasi pendaki – pendaki untuk beberapa dekade nanti. Berita pendakian terakhir di musim panas 2000, Messner kembali ke Nanga Parbat, 30 tahun setelah ekspedisi pertamanya yang sukses. Bersama dengan Messner adalah adiknya, Hubert dan Hans Peter Eisendle serta Wolfgang tomaseth. Setelah mencapai tempat tertinggi tebing gunung, mereka menemukan bahwa perjalanan ke puncak gunung tersebut terlalu berbahaya untuk diteruskan. Sampai sekarang Reinhold Messner masih hidup dan menjadi seorang penulis tentang ekspedisi pendakian gunung dan pemanjatan tebing.


Comments
* The email will not be published on the website.
I BUILT MY SITE FOR FREE USING